• Posted by : YYY 9 Desember 2018

     Suku Sunda adalah kelompok etnis yang berasal dari bagian barat pulau Jawa, Indonesia, dengan istilah Tatar Pasundan yang mencakup wilayah administrasi provinsi Jawa Barat, Banten, Jakarta, Lampung dan wilayah barat Jawa Tengah (Banyumasan). Suku Sunda merupakan etnis kedua terbesar di Indonesia. Sekurang-kurangnya 15,2% penduduk Indonesia merupakan orang Sunda.
    Mayoritas orang Sunda beragama Islam, akan tetapi ada juga sebagian kecil yang beragama kristen, Hindu, dan Sunda Wiwitan/Jati Sunda. Agama Sunda Wiwitan masih bertahan di beberapa komunitas pedesaan suku Sunda, seperti di Kuningan dan masyarakat suku Baduy di Lebak Banten yang berkerabat dekat dan dapat dikategorikan sebagai suku Sunda.
    Orang Sunda dikenal memiliki sifat optimistis, ramah, sopan, dan riang. Orang Portugis mencatat dalam Suma Oriental bahwa orang sunda bersifat jujur dan pemberani. Orang sunda juga adalah yang pertama kali melakukan hubungan diplomatik secara sejajar dengan bangsa lain.
    Pada tahun 1998, suku Sunda berjumlah kurang lebih 33 juta jiwa, kebanyakan dari mereka hidup di Jawa Barat dan sekitar 1 juta jiwa hidup di provinsi lain. Dari antara mereka, penduduk kota mencapai 34,51%, suatu jumlah yang cukup berarti yang bisa dijangkau dengan berbagai media. Kendatipun demikian, suku Sunda ialah salah satu kelompok orang yang paling kurang dikenal di dunia. Nama mereka sering dianggap sebagai orang Sudan di Afrika dan salah dieja dalam ensiklopedia. Beberapa koreksi ejaan dalam komputer juga mengubahnya menjadi Sudanese (dalam bahasa Inggris).
    Perkembangan Penduduk
    Masyarakat Sunda lebih banyak bermata pencaharian berkebun, karena banyak daerah yang berudara dingin seperti Bandung dan Bogor. Salah satu contoh yang dapat kami utarakan yaitu masyarakat di daerah Ciwidey, mereka lebih memilih untuk membuat kebun Strawberry sendiri di halaman rumah mereka. Begitu juga di salah satu kota kecil di Bandung yaitu Lembang, jika kita pergi kesana, kita akan banyak menemukan banyak kebun teh yang terbentang luas.

    Meskipun masyarakat Sunda banyak yang bermata pencaharian berkebun, tetapi ada juga yang bermata pencaharian bertani seperti di Karawang. Di daerah tersebut masih banyak lahan pertanian yang luas dan sebagian besar masyarakat di daerah karawang bekerja sebagai petani , Dan bisa kita temui juga beberapa kolam kolam ikan yang biasanya dipake untuk multifungsi selain untuk memelihara ikan juga untuk mengairi persawahan
    Faktor Demografi

    Mayoritas suku sunda mendiami provinsi Jawa Barat, yang bertutur menggunakan Bahasa Sunda. dermayondan beberapa kecamatan yang terletak di pantai utara kabupaten Subang dan Kabupaten Karawang seperti Cilamaya Wetan, Cilamaya Kulon dan Pedes (Cemara) menggunakan bahasa Cirebon yang hampir mirip dengan bahasa Cirebon dialek dermayon.Di Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon dan Kabupaten Kuningan dituturkan bahasa Cirebon yang mirip dengan Bahasa Banyumasan dialek Brebes. Di Kabupaten Indramayu menggunakan bahasa Cirebon dialek Indramayu atau dikenal dengan dermayon. Di daerah perbatasan dengan DKI Jakarta seperti sebagian Kota Bekasi, Kecamatan Tarumajaya dan Babelan (Kabupaten Bekasi) dan Kota Depok bagian utara dituturkan bahasa Melayu dialek Betawi. Jawa Barat merupakan wilayah berkarakteristik kontras dengan dua identitas; masyarakat urban yang sebagian besar tinggal di wilayah Jabodetabek (sekitar Jakarta) dan masyarakat tradisional yang hidup di pedesaan yang tersisa.Pada tahun 2010 ,populasi Jawa Barat mencapai 43.497.964 juta jiwa Dan pada tahun 2015 Penduduk Jawa Barat Di Perkiraan 52.476.473 Juta Jiwa, dengan rata-rata kepadatan penduduk 1.258jika/km persegi. Dibandingkan dengan angka pertumbuhan nasional (1,49% per tahun), Provinsi Jawa Barat menduduki peringkat tertinggi Di Indonesia, dengan 2,02% per tahun, tingginya pertumbuhan penduduk jawa barat diakibatkan tingginya tingkat urbanisasi di wilayah Sekitar Jakarta, kabupaten bogor adalah kabupaten terbanyak penduduk di jawa barat maupun di indonesia dengan jumlah penduduk menurut (Badan Pusat Statistik) Sebanyak 5.495.842 juta jiwa,Di susul kabupaten bekasi sebanyak 3.859.943 juta jiwa.
    Permasalahan yang terjadi pada Suku Sunda
    Dalam perkembangan jaman kebudayaan Sunda kini seperti sedang kehilangan ruhnya kemampuan beradaptasi, kemampuan mobilitas, kemampuan tumbuh dan berkembang, serta kemampuan regenerasi. Kemampuan beradaptasi kebudayaan Sunda, terutama dalam merespons berbagai tantangan yang muncul, baik dari dalam maupun dari luar, dapat dikatakan memperlihatkan tampilan yang kurang begitu menggembirakan. Bahkan, kebudayaan Sunda seperti tidak memiliki daya hidup manakala berhadapan dengan tantangan dari luar. Akibatnya, tidaklah mengherankan bila semakin lama semakin banyak unsur kebudayaan Sunda yang tergilas oleh kebudayaan asing. Sebagai contoh paling jelas, bahasa Sunda yang merupakan bahasa komunitas orang Sunda tampak semakin jarang digunakan oleh pemiliknya sendiri, khususnya para generasi muda Sunda. Lebih memprihatinkan lagi, menggunakan bahasa Sunda dalam komunikasi sehari-hari terkadang diidentikkan dengan “keterbelakangan”, untuk tidak mengatakan primitif. Akibatnya, timbul rasa gengsi pada orang Sunda untuk menggunakan bahasa Sunda dalam pergaulannya sehari-hari. Bahkan, rasa “gengsi” ini terkadang ditemukan pula pada mereka yang sebenarnya merupakan pakar di bidang bahasa Sunda, termasuk untuk sekadar mengakui bahwa dirinya adalah pakar atau berlatar belakang keahlian di bidang bahasa Sunda.
    Kebudayaan Suku Sunda
    Kebudayaan Sunda merupakan salah satu kebudayaan yang menjadi sumber kekayaan bagi bangsa Indonesia yang dalam perkembangannya perlu dilestarikan.Kebudayaan-kebudayaan tersebut akan dijabarkan sebagai berikut :
    1. Sistem Kepercayaan
    Hampir semua orang Sunda beragama Islam. Hanya sebagian kecil yang tidak beragama Islam, diantaranya orang-orang Baduy yang tinggal di Banten Tetapi jugaada yang beragama Katolik, Kristen, Hindu, Budha. Selatan. Praktek-praktek sinkretismedan mistik masih dilakukan. Pada dasarnya seluruh kehidupan orang Sunda ditujukan untuk memelihara keseimbangan alam semesta.Keseimbangan magis dipertahankan dengan upacara-upacara adat, sedangkan keseimbangan sosial dipertahankan dengan kegiatan saling memberi (gotong royong). Hal yang menarik dalam kepercayaan Sunda, adalah lakon pantun LutungKasarung,salah satu tokohbudaya mereka, yang percaya adanya Allah yang Tunggal (Guriang Tunggal) yang menitiskan sebagian kecil diri-Nya ke dalam dunia untuk memelihara kehidupan manusia (titisan Allah ini disebutDew ata).Ini mungkin bisa menjadi jembatan untuk mengkomunikasikan Kabar Baik kepada mereka.
    2. Mata Pencaharian
    Suku Sunda umumnya hidup bercocok tanam. Kebanyakan tidak suka merantau atau hidup berpisah dengan orang-orang sekerabatnya. Kebutuhan orang Sunda terutama adalah hal meningkatkan taraf hidup. Menurut data dari BAPPENAS (klipingDesember 1993) di Jawa Barat terdapat 75% desa miskin. Secara umum kemiskinan di Jawa Barat disebabkan oleh kelangkaan sumber daya manusia. Maka yang dibutuhkanadalah pengembangan sumber daya manusia yang berupa pendidikan, pembinaan, dll.
    3. Pakaian Adat
    Suku sunda mempunyai pakaian adat/tradisional yang sangat terkenal, yaitu kebaya. Kebaya merupakan pakaian khas Jawa Barat yang sangat terkenal, sehingga kini kebaya bukan hanya menjadi pakaian khas sunda saja tetapi sudah menjadi pakaian adat nasional. Itu merupakan suatu bukti bahwa kebudayaan daerah merupakan bagian dari kebudayaan nasional
    Kepribadian Suku Sunda
    Dalam gambaran pribadinya, pribadi urang Sunda merupakan individu-individu yang tenang, dingin, dan terkadang memiliki sifat rasa malu. Namun inilah yang membuat mereka hampir-hampir tidak terlihat gelisah dan selalu terlihat ceria. Dibalik pribadi yang dingin dan malu-malu, sebagian besar dari mereka memiliki kepekaan agar bisa merasakan emosi yang terkandung pada sesuatu. Selain itu urang Sunda cenderung bersikap menarik diri dari segala macam keterlibatan. Mungkin karena memiliki sifat pendamai tersebut sehingga mereka lebih sering memilih bersikap seperti itu. Itu dapat terlihat dari  dari struktur pemerintahan nasional, bahwa urang Sunda tidak pernah mendominasi struktur politik pemerintahan tingkat nasional. Karena pada dasarnya urang Sunda lebih senang menempati lembur (daerah tempat tinggal) –nya dan melestarikan segala yang ada didalamnya.

    0 comments

  • Copyright © - Rised Project - All Right Reserved

    Rised Project Powered by Blogger - Designed by Ihsan Khadafi